Oomycotina berasal dari bahasa yunani dari kata oocyt yang berati telu dan mycos
yang berati jamur.
Oomycotina dapat diartikan sebagi jamur yang memiliki sel telur. Oomycotina
hidup sebagai saprobe atu parasit, sebaga saproba pada jasad ikan yang mati
dalam genangan air tawar, dan sebagai parasit pada ikan air tawar.
a. Struktur
tubuh oomycotina
Struktur tubuh omycotina kita dapat amati melalui jamur air saprolegnia yang mempunyai miselium dengan hifa
tak bersekat dan bersifat koenositik. Oleh
karean itu, pada klasifikasi lama, jamur ini diklompokan atau digolongkan
kedalam jamur ganggang (phycomycetes).
Perbedaan antara oomycotina dan jamur lainnya terletak pada bahan penyusun
dindingnya berupa selulossa.
b. Perkembangan
oomycotina
Dalam hidupnya, jamur ini dapat mengalami dua macam perkembang
biakan, yaitu secara aseksual dan seksual.
1.
Perkembangbiakan
aseksual
Perkembangan secara aseksual dengan cara pembentukan zoozpora berflagel dua yang dibentuk di dalam zoosporangia yang terletak pada ujung hifa.
2.
Perkembangbiakan
seksual
Perkembabgbiakan secara seksual dengan cara pembuahan sel telur yang
haploid (dihasilkan di dalam oogonium) oleh
inti seperma (di hasilkan oleh anteridium) yang haploid. Pembuhan tersebut
menghasilkan oospora yang diploid. Setelah beberapa bulan dorman
(tidur/istirahat), oospora kemudian berkecambah dan membentuk zoosporangium
yang akan menghasilkan zoospora yang diploid. Dari uraian diatas
kita dapat mengetahui, bahwa dalam daur hidupnya, fase diploid lebih panjang
dari pada fase haploid
Oomycotina Yang Berperan Bagi
Manusia
- Saprolegnia
Umumnya saproglegnia hidup
sebagai saproba pada hewan mati dalam air, terutama dalam air tawar. Akan
tetapi mereka juga parasit pada ikan yang hidup dikolam dan akurium. Saproglegnia hidup
pada jaringan insang atau kulit, terutama bagian yang luka. Walaupun demikian Saproglegnia mempunyai
fungsi penting dalam mengurai dalam ekosistem air tawar, seperti kolam dan
tambak.
- Phytophthora (karat putih)
Phytophthora beradaptasi dengan
kehidupan didarat. Adanya zoospora (spora
kembara) dengan dua flagela merupakan petunjuk bahwa. Phytophthora merupakan jamur
air. Tetapi , sporangium yang bertangkai panjang menjulang tinggi, sehingga
memudahkan penyebaran spora dengan pertolongan angin. Hal ini menunnjukan suatu
bentuk adap tasi dengan kehidupan darat.
Jamur Phytophthora hidup sebagai parasit pada tumbuhan, misalnya Phytophthora
faberi yang menyebabkan penyakit pada karet,
yaitu pada bekas luka sadapan. Phytophthora infestans menyebabkan penyakit pada tanaman
kentang. Jamur ini dapat menyerang daun maupun umbi kentang. Hifanya menjalar
diantara sel-sel jaringan tanaman dan kemudian membentuk alat hisap, dengan
alat ini diisapnya isi tumbuhan kentang. Selanjutnya jamur tersebut membentuk
sporangium yang bentuknya lonjong pada ujung hifa . contoh lain adalah Phytophthora
nicotianae yang merusak tembakau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar